Kamis, 23 Juni 2011

Management Bandwith Dengan Mikrotik RouterOS

بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْ
 
Mikrotik menyediakan dua buah fitur limiter bandwith di dalamnya, yaitu Simple Queue dan Queue Tree. Mikrotik yang memang mempunyai keunggulan sebagai bandwith management ini tentu telah merancang keduanya dengan baik sehingga anda tidak kecolongan oleh user yang rakus bandwith.
Karena berapa bandwith maximal yang anda setting ke user maka memang hanya itulah bandwith yang mereka dapatkan jadi bandwith yang ada dapat kanda bagi dengan adil ke semua user, hanya saja memang keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Simple Queue sesuai dengan namanya juga cukup simple dalam meng-configurasinya, namun di Simple Queue anda tidak bisa mengalokasikan bandwith khusus buat icmp sehingga apabila pemakaian bandwith di client sudah full ping time nya akan naik dan bahkan rto ( request time out).
Berbeda halnya dengan di Que tree, untuk men-seting nya kita membutuhkan sedikit konsentrasi karena lumayan rumit bagi pemula atau kita yang baru belajar Mikrotik, namun di Que tree kita bisa mengalokasikan bandwit icmp, sehingga walaupun bandwith di client full ping time nya pun masih stabil, saya akan memberikan contoh konfigurasi Simple queues dan Que tree mudah mudahan bisa menjadi referensi untuk anda yang akan menggunakan limiter bandwith with mikrotik.

Configurasi Simple Queue

Melanjutkan postingan saya sebelumnya Setting Mikrotik RouterOS Sebagai Router Gateway , kali ini saya akan membuat mikrotik yang saya gunakan untuk memanegement bandwith atau membagi-bagi bandwith untuk setiap client yang terhubung, dalam hal ini saya memiliki 9 client dengan range IP 192.168.0.2-192.168.0.10 dan masing-masing client saya bagi 64kbps.

[ramadhan@Mikrotik] queue> simple
[ramadhan@Mikrotik] queue simple

add name=”client2” target-addresses=192.168.0.2 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both \
priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/64k total-queue=default-small \
disabled=no

add name=”client3” target-addresses=192.168.0.3 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both \
priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/64k total-queue=default-small \
disabled=no

add name=”client4” target-addresses=192.168.0.4 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both \
priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/64k total-queue=default-small \
disabled=no

add name=”client5” target-addresses=192.168.0.5 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both \
priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/64k total-queue=default-small \
disabled=no 

add name=”client6” target-addresses=192.168.0.6 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both \
priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/64k total-queue=default-small \
disabled=no

add name=”client7” target-addresses=192.168.0.7 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both \
priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/64k total-queue=default-small \
disabled=no 

add name=”client8” target-addresses=192.168.0.8 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both \
priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/64k total-queue=default-small \
disabled=no 

add name=”client9” target-addresses=192.168.0.9 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both \
priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/64k total-queue=default-small \
disabled=no

kemudian dan seterusnya hanya mengganti nama queue dan IP sampai dengan banyak client anda dan untuk limit kecepat (bandwith yang dibagi tiap client) tergantung disesuaikan.
Sekarang Mikrotik saya telah diatur dengan aturan setiap client dilimit dengan kecepatan bandwtih yang didapat masing-masing maksimum 64kbps.
 
Atau saya ingin hanya tanpa repot membuat aturan seperti ini :

add name=”internet all client” target-addresses=192.168.0.0/24 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both \
priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=1M/1M total-queue=default-small \
disabled=no 

Sekarang Mikrotik saya telah diatur dengan aturan semua client dengan kelas IP 192.168.0.0/24 dilimit dengan kecepatan bandwtih 1mbps untuk semua client. Biasanya ini saya gunakan jikalau dalam jaringan saya ternyata banyak pembagian kelas IP misalnya Mikrotik RouterOS say terdiri dari 5 ethernet dan semua ethernet mempunyai fungsi masing-masing contohnya saja ada 2 ethetnet Lokal yang kehubung ke Internet dengan pengkelasan IP yang berbeda contohnya 192.168.10.0/24 jadi saya menambahkan lagi aturan seperti ini. (aturannya pengkelasan IP dengan 192.168.10.0/24 dilimit 512kbps).

add name=”internet all client eth lain” target-addresses=192.168.10.0/24 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both \ priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=512k/512k total-queue=default-small \disabled=no 


Kemudian untuk configuasi Management Bandwith dengan Que Tree tunggu saja postingan saya selanjutnya


 
de