Kamis, 21 April 2011

Dari Kandungan Sampai Kelahiran


بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْ
 
Alhamdulillah aku terlahir dalam keaadan yang begitu mulia dalam keadaan bentuk dan rupa yang begitu sempurna. Dari cara yang halal, dari dua insan (Laki-laki dan perempuan).

"Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina." (Al Qur'an, 32:7-8)

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik." (QS. Al-Mu'minun : 12-14).

"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Al Qur'an, 39:6)

"Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan." (Al Qur'an, 76:2)

Begitulah hingga tepat tanggal 17 Ramadhan 1411 H aku lahir dari rahim seorang manusia yang sampai saat ini aku panggil Ibu. Tak terbayangkan aku betapa besar jasanya hingga rela bertaruh nyawa demi anak yang belum tentu berbakti padanya? Namun itu tak membuatnya gempar.

"Aku bertaruh nyawa melahirkan mu dan aku berharap akan tetap hidup melihat tangis tawa mu, agar kelak aku dapat mengajarkan mu bagaimana cara hidup di dunia ini", begitu ucapan hati seorang Ibu.
Alhamdulillah hingga lahirnya aku ia dapat mendengarkan tangisan ku.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, beliau berkata, “ Saya mendengar Rasulullah bersabda,’ tidak ada seorang anak Adam yang lahir kecuali di pegang oleh setan ketika ia dilahirkan, sehingga ia berteriak menangis karena pegangan setan, kecuali maryam dan anaknya.’ “ Hal ini juga disampaikan oleh Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Ad Darami, beliau berkata, “ Tidak ada seorang anak yang lahir, kecuali ia menangis, setan memegang perutnya hingga ia menangis kecuali Isa putra maryam.”

Tak cuman Ibu seorang, aku juga telah dinanti oleh seorang manusia yang selama ini aku panggil Ayah. Begitu gundah hatinya menunggu saat yang dinantikan, sambil berdo'a dalam hatinya berharap kelak aku menjadi anak yang soleh/solehah. Hingga saat didengarnya suara tangis seorang bayi (aku) hatinya pun menjadi tentram dan damai. Demi harapannya ia pun lalu mendekati bayi itu (aku) dan dikumandangkan kebesaran Tuhannya (Allah). 
  1. Allahu Akbar, Allahu Akbar (2 kali)
  2. Asyhadu alla ilaha illallah (2 kali)
  3. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (2 kali)
  4. Hayya 'alash sholah (2 kali)
  5. Hayya 'alal falah (2 kali)
  6. Allahu Akbar, Allahu Akbar (1 kali)
  7. Lailaha ilallah (1 kali)
  • Allahu Akbar, Allahu Akbar
  • Asyhadu alla ilaha illallah
  • Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
  • Hayya 'alash sholah
  • Hayya 'alal falah
  • Qod qomatish sholah (2 kali), artinya "Salat akan didirikan"
  • Allahu Akbar, Allahu Akbar
  • La ilaha illallah
Rasulullah bersabda,"Tak lama setelah bayi lahir, bacakanlah kalimat azan di telinga kanannya, dan bacakanlah kalimat iqamah di telinga kirinya."


Alhamdulillah, Semua Memuji Kepada Allah .
Amin...
Wallahu 'Alam.....

 
de